• Beranda
  • self-help
  • Latihan Pernapasan yang Bisa Dilakukan Setelah Sembuh dari Covid-19

Latihan Pernapasan yang Bisa Dilakukan Setelah Sembuh dari Covid-19

Latihan Pernapasan yang Bisa Dilakukan Setelah Sembuh dari Covid-19

Bagikan :


Ketika terpapar Covid-19, gejala yang dirasakan setiap orang bisa berbeda-beda. Ada yang tidak bergejala, ada yang hanya merasakan gejala ringan, ada pula yang merasakan gejala sedang hingga berat.

Gejala Covid-19 umumnya muncul 2-14 hari setelah terpapar oleh virus SARS-Cov-2. Studi menemukan bahwa varian Omicron lebih banyak menyerang sistem pernapasan bagian atas, sehingga gejalanya sedikit berbeda dari varian Delta dan Alpha. Dilansir Healthline, gejala varian Omicron di antaranya:

  • Batuk
  • Demam
  • Hidung tersumbat
  • Hidung berair
  • Sakit kepala
  • Sakit tenggorokan
  • Nyeri otot

Tidak seperti varian sebelumnya, pada varian Omicron jarang ditemukan masalah paru yang memburuk. Gejala yang muncul cenderung lebih ringan pada orang yang sudah mendapatkan vaksin dosis primer lengkap atau booster, sedangkan mereka yang belum berkesempatan mendapatkan vaksin cenderung mengalami gejala yang sedang hingga berat.

Covid-19 cenderung menyebabkan peradangan dan kerusakan pada paru, di mana kasus paling ekstrem menyebabkan Anda harus menggunakan ventilator atau bahkan mengalami sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS). Untuk orang dengan kerusakan paru yang signifikan, setelah menyelesaikan tes pernapasan dasar, disarankan untuk melakukan serangkaian latihan guna membangun otot-otot pernapasan aksesori selama empat sampai enam minggu.

Terlepas dari tingkat keparahan infeksi Covid-19, latihan pernapasan memiliki banyak manfaat, di antaranya:

  • Berguna untuk mengurangi efek cedera paru-paru utama seperti sesak napas
  • Membantu membersihkan lendir dan cairan lainnya
  • Memperkuat diafragma (otot pernapasan utama yang terletak di bawah paru-paru)
  • Meningkatkan kapasitas paru-paru dengan membawa oksigen yang sangat dibutuhkan ke dalam aliran darah
  • Membantu Anda merasa lebih tenang, terutama dalam masa pemulihan jangka panjang

Latihan pernapasan yang bisa dilakukan

Teknik pernapasan dengan mengerutkan bibir

Dilansir American Lung Association, latihan ini dapat mengurangi jumlah napas yang Anda ambil dan membuat saluran udara Anda terbuka lebih lama. Semakin banyak udara yang mengalur masuk dan keluar paru, Anda bisa lebih aktif secara fisik.

Untuk melatihnya, cukup tarik napas melalui hidung dan buang napas setidaknya dua kali lebih lama melalui mulut dengan bibir mengerucut.

Teknik pernapasan perut atau pernapasan diafragma

Mulailah dengan menarik napas melalui hidung. Perhatikan bagaimana perut Anda terisi udara, letakkan tangan di perut dengan ringan sehingga Anda menyadari naik turunnya perut Anda. Kemudian buang napas melalui mulut setidaknya dua sampai tiga kali selama Anda menarik napas. Pastikan leher dan bahu rileks saat melakukan latihan ini, untuk membantu mengisi dan mengosongkan paru Anda.

Pelatihan otot inspirasi

Dilansir Very Well Health, otot-otot inspirasi adalah otot-otot yang digunakan tubuh untuk menarik napas. Otot-otot ini dapat dilatih dengan menggunakan alat latihan kekuatan dan daya tahan otot inspirasi. Alat ini membantu meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot untuk bernapas, yang dapat digunakan selama 15 menit, dua kali sehari.

Menguap dan tersenyum

Latihan pernapasan ini membuka otot-otot di dada yang memungkinkan diafragma mengembang sepenuhnya. Latihan ini juga memperkuat otot lengan dan bahu. Dilansir Healthline, berikut adalah langkah-langkahnya:

  • Duduk tegak dengan punggung lurus
  • Regangkan lengan setinggi bahu
  • Rasakan otot-otot di punggung meegang. Saat lengan setinggi bahy, buka mulut lebar-lebar seolah sedang menguap
  • Bawa lengan kembali untuk beristirahat di paha sambil mengubah menguap menjadi senyuman

Latihan aerobik

Selain latihan di atas, untuk meningkatkan pernapasan Anda juga bisa melatih pernapasan melalui jalan cepat, berlari, berenang, atau aktivitas lain yang meningkatkan detak jantung dan laju napas.

Tidak perlu terburu-buru melakukan latihan pernapasan, karena proses pemulihan jelas membutuhkan waktu yang tidak singkat. Sebelum melakukan latihan pernapasan, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter, khususnya bila Anda mengalami gejala sedang hingga berat saat terinfeksi Covid-19.

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Jumat, 14 April 2023 | 00:27

Corey Whelan (2021). The Best Breathing Exercises for COVID-19. Available from: https://www.healthline.com/health/breathing-exercises-for-covid

American Lung Association (2021). Breathing Exercise. Available from: https://www.lung.org/lung-health-diseases/wellness/breathing-exercises

Rachel Murphy (2021). What Experts Say About Learning to Breathe Again After COVID. Available from: https://www.verywellhealth.com/breathing-exercises-post-covid-5192842

CDC (2021). Symptoms of COVID-19. Available from: https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/symptoms-testing/symptoms.html

Bob Curlet (2022). Omicron Symptoms: How They Compare with Other Coronavirus Variants. Available from: https://www.healthline.com/health-news/omicron-symptoms-how-they-compare-with-other-coronavirus-variants